ULASAN SINGKAT TENTANG ISIS: ASAL SEJARAH, IDEOLOGI, DAN PENYIMPANGAN-PENYIMPANGANNYA SECARA SYAR’I
ULASAN SINGKAT TENTANG ISIS: ASAL SEJARAH, IDEOLOGI, DAN PENYIMPANGAN-PENYIMPANGANNYA SECARA SYAR’I
ISIS singkatan dalam bahasa Inggris, kepanjangannya adalah Islamic State of Iraq and Sham yang artinya: “Negara Islam di Iraq dan Syam”. Sebagian artikel berbahasa Inggris juga menyebut ISIS dengan ISIL, yang huruf L-nya menunjuk pada kata Levant yang artinya adalah negara-negara dalam wilayah Syam, seperti Syiria, Libanon, Palestina, Israel, Yordania.
Asal kata tersebut dalam bahasa Arab adalah:
"Da'is - Daulah Al Islamiyah Fil 'Iraq wasy Syam"
Dilihat dari unsur kata pembentuknya, kelompok ini memang bertujuan mewujudkan Daulah Islamiyyah (Negara Islam). Untuk tahapan awal, negara yang menjadi sasaran untuk dikuasai adalah Iraq dan Syria. Dua negara yang tengah berkecamuk konflik. Bentuk-bentuk pergerakan semacam ini memang selalu memanfaatkan keruhnya situasi untuk mewujudkan misinya.
Daulah Islamiyyah adalah idaman dari setiap orang yang beriman. Kepemimpinan di bawah kekuasaan kaum muslimin yang menunjukkan kejayaan dan kemulyaan Islam di muka bumi. Namun, seringkali terjadi kesalahpahaman dalam menerapkan usaha mencapainya. Tingginya semangat yang tidak didasari ilmu yang shahih justru menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan memperburuk citra Islam dan kaum muslimin.
Sesungguhnya kekhilafahan bagi kaum muslimin di muka bumi adalah janji Allah bagi pihak-pihak yang memenuhi syarat-syaratnya. Syarat-syaratnya adalah beriman dan beramal sholih serta beribadah hanya kepada Allah semata, tidak mensekutukanNya dengan suatu apapun (tidak berbuat kesyirikan).
Hal ini telah dipertegas oleh Allah dalam FirmanNya yang mulya:
Allah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal sholih di antara kalian: Sungguh dan pasti Dia akan menjadikan kalian pemimpin (khalifah) di muka bumi sebagaimana umat-umat sebelum mereka menjadi pemimpin, dan Allah akan mengokohkan (Islam) sebagai agama mereka yang diridhaiNya, dan pasti Allah akan menggantikan perasaan takut mereka degan keamanan. (Syaratnya adalah) mereka beribadah (hanya) kepadaKu dan tidak mensekutukanKu dengan suatu apapun…(Q.S anNuur ayat 55)
Atas dasar ayat tersebut, jelaslah bahwa upaya untuk mencapai janji Allah itu adalah dengan mendakwahkan akidah yang shahih, Tauhid, menjauhi dan memperingatkan dari kesyirikan, serta amal sholih di atas bimbingan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam.
Selengkapnya baca dibawah ini...
Sumber: bit.ly/MajalahQonitah
KOMENTAR