“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari, no. 5933)
Bergelimang Dalam Nikmat Dan Lalai Bersyukur
Bersyukur dan mengingat-ingat nikmat adalah perkara ibadah yang diperintahkan untuk segenap manusia, Allah berfirman
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ
"Wahai segenap manusia ingatlah nikmat yang telah Allah berikan kepada kalian, apakah ada pencipta selain Allah yang memberi rezeki dari langit dan bumi?"
Terlalu banyak nikmat yang kita dapatkan hingga kita tak mampu untuk menghitung-hitung nikmat yang Allah anugrahkan kepada kita, Allah berfirman
{ وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ } إبراهيم:34
" kami berikan kepada kalian apa saja yang kalian minta, dan jikalau kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu untuk menghitungnya. Sesungguhnya manusia banyak berbuat dzolim dan banyak mengingkari,"
Hidup diatas kenikmatan yang terus Allah berikan kepada kita, bersamaan kita sebagai manusia banyak melakukan kedzoliman, dzolim terhadap diri sendiri, kepada orang lain dan dzolim kepada Allah.
Dan juga manusia memiliki sifat كفار (banyak mengingkari). Sekian banyak kenikmatan tidak kita sadari, tidak kita syukuri, bahkan kita mengeluh dengan keadaan kita, sangat sedikit orang yang mau bersyukur kepada Allah
Adalah sebuah hadits yang sering kita dengar bersamaan dengan itu terkadang seolah kita baru saja mendengarnya, hadits yang menjadi bukti kalau manusia sering lalai atas nikmat,
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari, no. 5933)
Oleh karenanya sedikit sekali dari kita yang mau bersyukur, Allah تعالى berfirman
Oleh karenanya sedikit sekali dari kita yang mau bersyukur, Allah تعالى berfirman
{ وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ } سبأ:13
"Dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang mau bersyukur,"
Kita sangat butuh akan nasehat ini.
Adalah Rasulullah, beliau adalah manusia yang paling bersyukur kepada Allah, dalam keadaan demikian beliau masih diingatkan oleh Jibril alaihissalam
Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”
Berbuatlah sekehendakmu dengan nikmat Allah, tapi ingatlah, engkau akan dibalas atas perbuatanmu,
Telah diketahui bersama kita tidak mungkin dan tidak bisa menghitung kenikmatan, namun Allah tidak menyegerakan adzab kepada kita, Allah Maha pengampun bagi mereka yang mau bertaubat
Dan jika kalian mau menghitung nikmat Allah, kalian tidak akan mampu untuk menghitung-hitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dan Maha Merahmati,"
Oleh karenanya Allah عزوجل berfirman di surat lain:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya,"
Kesempitan yang ada di dunia ini tak sebanding dengan nikmat yang ada di Surga,
Kenikmatan jika tidak digunakan akan menghantarkan kepada adzab yang yang akan membuat dia lupa dengan sebab adzab tadi dia pernah mendapatkan kenikmatan di dunia
Mari kita simak sabda Rasul menyebutkan tentang nikmat di dunia ini
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu pula: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan didatangkan orang yang paling nikmat kehidupannya di dunia dan ia termasuk golongan ahli neraka pada hari kiamat nanti, lalu dicelupkan dalam neraka sekali celupan, lalu dikatakan: “Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kebaikan, keenakan sekalipun sedikit? Adakah suatu kenikmatan yang pernah menghampirimu (Dunia) sekalipun sedikit?” Ia berkata: “Tidak. demi Allah, ya Robku”- yakni setelah merasakan pedihnya siksa neraka, maka kenikmatan-kenikmatan dan keenakan-keenakan di dunia itu seolah-olah lenyap sama sekali.
Juga akan didatangkan orang yang paling menderita kesengsaraan di dunia dan ia termasuk ahli syurga, lalu ia dimasukkan sekali masuk dalam syurga, lalu dikatakan padanya: “Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kesengsaraan, walaupun sedikit? Adakah suatu kesukaran yang pernah menghampirimu walaupun sedikit?” Ia menjawab: “Tidak, demi Allah, tidak pernah ada kesukaranpun yang menghampiri diriku dan tidak pernah saya melihat suatu kesengsaraan pun sama sekali,” – yakni setelah merasakan kenikmatan syurga, maka kesengsaraan dan kesukaran yang pernah diderita di dunia itu seolah-olah lenyap sekaligus.
(Riwayat Muslim)
Tidaklah yang menghalangi kita untuk bisa bersyukur kecuali dikarenakan dosa dan maksiat yang kita lakukan
Tidaklah kita terhalang dari sekian banyak kebaikan melainkan dikarenakan kemaksiatan yang kita kerjakan.
Ya Rabb, jadikanlah kami hamba-hamba yang bisa bersyukur kepadamu, aamiin ya Rabbal Alamin
Sabtu, 4 Jumadil Akhir 1437 H
http://bit.ly/penuhduniailmu
Untuk faedah lain kunjungi www.jendelasunnah.com
WBF
Kita sangat butuh akan nasehat ini.
Adalah Rasulullah, beliau adalah manusia yang paling bersyukur kepada Allah, dalam keadaan demikian beliau masih diingatkan oleh Jibril alaihissalam
أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ
Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”
Berbuatlah sekehendakmu dengan nikmat Allah, tapi ingatlah, engkau akan dibalas atas perbuatanmu,
Telah diketahui bersama kita tidak mungkin dan tidak bisa menghitung kenikmatan, namun Allah tidak menyegerakan adzab kepada kita, Allah Maha pengampun bagi mereka yang mau bertaubat
{ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ } النحل:18
Dan jika kalian mau menghitung nikmat Allah, kalian tidak akan mampu untuk menghitung-hitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dan Maha Merahmati,"
Oleh karenanya Allah عزوجل berfirman di surat lain:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا} التحريم:8
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya,"
Kesempitan yang ada di dunia ini tak sebanding dengan nikmat yang ada di Surga,
Kenikmatan jika tidak digunakan akan menghantarkan kepada adzab yang yang akan membuat dia lupa dengan sebab adzab tadi dia pernah mendapatkan kenikmatan di dunia
Mari kita simak sabda Rasul menyebutkan tentang nikmat di dunia ini
وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يؤتي بأنعم أهل الدنيا من أهل النار يوم القيامة فيصبغ في النار صبغة ثم يقال يا ابن آدم هل رأيت خيرا قط هل مر بك نعيم قط فيقول لا والله يارب ويؤتى بأشد الناس ب
ؤسا في الدنيا من أهل الجنة فيصبغ صبغة في الجنة فيقال له يا ابن آدم هل رأيت بؤسا قط هل مر بك شدة قط فيقول لا والله ما مر بي بؤس قط ولا رأيت شدة قط رواه مسلمDari Anas Radhiyallahu ‘anhu pula: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan didatangkan orang yang paling nikmat kehidupannya di dunia dan ia termasuk golongan ahli neraka pada hari kiamat nanti, lalu dicelupkan dalam neraka sekali celupan, lalu dikatakan: “Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kebaikan, keenakan sekalipun sedikit? Adakah suatu kenikmatan yang pernah menghampirimu (Dunia) sekalipun sedikit?” Ia berkata: “Tidak. demi Allah, ya Robku”- yakni setelah merasakan pedihnya siksa neraka, maka kenikmatan-kenikmatan dan keenakan-keenakan di dunia itu seolah-olah lenyap sama sekali.
Juga akan didatangkan orang yang paling menderita kesengsaraan di dunia dan ia termasuk ahli syurga, lalu ia dimasukkan sekali masuk dalam syurga, lalu dikatakan padanya: “Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kesengsaraan, walaupun sedikit? Adakah suatu kesukaran yang pernah menghampirimu walaupun sedikit?” Ia menjawab: “Tidak, demi Allah, tidak pernah ada kesukaranpun yang menghampiri diriku dan tidak pernah saya melihat suatu kesengsaraan pun sama sekali,” – yakni setelah merasakan kenikmatan syurga, maka kesengsaraan dan kesukaran yang pernah diderita di dunia itu seolah-olah lenyap sekaligus.
(Riwayat Muslim)
Tidaklah yang menghalangi kita untuk bisa bersyukur kecuali dikarenakan dosa dan maksiat yang kita lakukan
Tidaklah kita terhalang dari sekian banyak kebaikan melainkan dikarenakan kemaksiatan yang kita kerjakan.
Ya Rabb, jadikanlah kami hamba-hamba yang bisa bersyukur kepadamu, aamiin ya Rabbal Alamin
Sabtu, 4 Jumadil Akhir 1437 H
http://bit.ly/penuhduniailmu
Untuk faedah lain kunjungi www.jendelasunnah.com
WBF
KOMENTAR