"Apabila terjadi perselisihan antara kamu dan dia maka hendaknya kalian berhukum kepada seorang alim.
Ketika Khilaf Terjadi Dikalangan Salafiyin
Pada masa-masa fitnah kita akan mendapati perselisihan bukan hanya terjadi antara ahlus sunnah dengan ahlul bid'ah saja. Akan tetapi terjadi juga dikalangan salafiyin,bahkan perselisihan yang terjadi ditengah-tengah mereka menimbulkan efek negatif yang lebih besar dan berbahaya.
Maka untuk menanggulangi problema yang satu ini kita membutuhkan bimbingan para ulama. Berikut ini nasihat berharga dari Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkholy -Semoga Allah menjaga dan melindungi beliau- :
"Apabila terjadi perselisihan antara kamu dan dia maka hendaknya kalian berhukum kepada seorang alim.
Kalau kalian ada diantara orang berilmu maka Alhamdulillah.
Namun jika tidak maka melalui telpon yang telah Allah Jalla wa Azza mudahkan.
Hendaknya kalian menghubungi masyaikh, jadikan telpon ada didepan kalian dan alat perekam diantara kalian.
Kemudian dimintalah fatwa sang alim dan diajukan pertanyaan oleh pihak yang menuduh dan tertuduh.
Pertanyaan tersebut disusun dengan kehadiran mereka (yang berselisih) ,setelah itu baru mereka tanyakan .
Bila Allah ingin memberikan taufiq pada jalan ini maka Allah akan mengangkat perselisihan tersebut dan menggantikannya dengan persatuan.
Adapun tindakan mendatangi sang alim sendirian dan menyusun pertanyaan sesuai apa yang ada pada pribadinya lalu dia menghubungi sang alim.
Dalam keadaan sang alim tidak mengetahui setiap sisi perselisihan yang terjadi ditengah-tengah mereka.
Dan dia (sang alim) adalah manusia biasa, dia menjawab sesuai dengan apa yang dia dengar.
Dia datang pada sang alim dan menyamarkan keadaan saudaranya.
Orang yang demikian akan membuat kerusakan dan tidak melakukan perbaikan.
Maka aku menasihatkan saudara-saudaraku hendaknya kita menjadi orang-orang yang jujur terhadap Allah Jalla wa 'Alaa terlebih dahulu kemudian jujur terhadap diri sendiri.
Jujur terhadap diri sendiri adalah hendaknya maksud(yang dituju) untuk membela kebenaran,
Bukan untuk membela pribadinya.
Hendaknya agama dimenangkan walaupun yang dibicarakan diriku sendiri.
Hendaknya sunnah dimenangkan walaupun yang dicela adalah diriku sendiri bukan anda.
Inilah orang yang jujur terhadap Allah Jalla wa 'Alaa kemudian jujur terhadap dirinya...
Bila Allah mengajarkamu hal ini maka pasti Allah akan memberi taufik padamu karena Dia telah menjamin pertolongan bagi orang yang menolong-Nya.
(وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ) الحج ٤٠
"Dan Allah pasti akan menolong orang menolong-Nya, Sesungguhnya Dia adalah Dzat Maha Kuat lagi Maha perkasa."
Maha Kuat tidak ada seorang pun yang mengalahkan-Nya, Maha Perkasa tidak ada seorang pun yang menguasai-Nya Subhaanahu wa Ta'ala.
Maka saya menasihati kalian dengan hal ini.
Antara saya dan fulan telah terjadi perselisihan. (Katakan padanya):
"Kemarilah, siapa ulama yang kamu ridho? Letakkanlah pertanyaanmu dan aku akan menyusun pertanyaanku.
Kalau kita tidak disisi seorang alim maka kita jadikan pertanyaan-pertanyaan tersebut dihadapan kita sekarang lalu kita baca(bersama)....,
Bila kita mengkhawtirkan sesuatu maka kita datangkan pihak ketiga sebagai penengah.
Lalu kita bacakan pertanyaan ini pada sang alim dan dialah yang menjawabnya.
Akan tetapi dengan persyaratan hendaknya kita takut pada Allah akan diri-diri kita.
Dan apa yang difatwakan oleh sang alim untuk kita setelah penjelasan dan rinciannya maka kita konsekuen dengannya.
Kita tidak mentakwilnya(menafsirkannya dengan pemahaman kita) sehingga kita sama sema pengikut hawa nafsu...mungkin bukan ini maksudnya(sang alim).
Baiklah saya dan kamu telah bermajlis sejak awal urusan ini,kita telah sepakat menyusun agenda sejak awal, maka bila datang...
Orang yang jujur adalah orang yang menerima keputusan walaupun tidak sesuai dengan keinginannya.
Inilah orang yang jujur.
Adapun pendusta adalah orang yang mentakwil(menafsirkan sesuai keinginannya)
Maka kita memohon kepada Allah supaya Dia memberikan taufik-Nya pada kami dan kalian agar kita keluar dari kepentingan pribad kita.
"Ini adalah wasiat untuk diriku sebelum kalian dan aku adalah manusia paling butuh dengannya.
Kemudian wasiat ini untuk kalian setelahnya.✍
Diambil dari kaset : Al Ihtimam Bi As-Sunnah Wa Ta'dliimuha
Alih bahasa : Abu Sufyan Al Musy غفره الله
22 ROBI'UL AWWAL 1437 H
Daarul Hadits Al Bayyinah
Sidayu Gresik
Harrosahallah
Channel Telegram UI
http://telegram.me/uimusy
KOMENTAR