Benarkah Hukum Tidur Tengkurap Itu Dilarang dalam Islam? Ini Jawabannya
HUKUM TIDUR TENGKURAP
Nabi Muhammad ﷺ pernah melihat seseorang yang berbaring tengkurap, beliau lalu bersabda,
إن هذه ضِجْعَةٌ لا يُحِبُّها اللهُ
"Sesungguhnya model tidur yang seperti ini tidak disukai oleh Allah." -SHAHIH LI GHAIRIH- (Takhrij al-Misykah, 4644) HR. At-Tirmidzi (2768)
Sehingga baiknya tidur tengkurap dihindari kecuali dalam kondisi perlu untuk tengkurap.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan,
لا ينبغي للإنسان أن ينام على بطنه لاسيما في الأماكن التي يغشاها الناس لأن الناس إذا رأوه على هذا الحال فهي رؤية مكروهة لكن إذا كان في الإنسان وجع في بطنه وأراد أن ينام على هذه الكيفية لأنه أريح له فإن هذا لا بأس به لأن هذه حاجة
"Tidak sepantasnya seseorang tidur tengkurap, apalagi di tempat yang banyak orang orang. Sebab jika mereka melihat ada orang yang tidur dengan posisi tersebut itu pemandangan yang tidak baik.
Tapi jika pada perutnya ada rasa sakit dan dia ingin tidur dengan tengkurap karena terasa lebih nyaman baginya maka ini tidak masalah, karena sifatnya memang perlu." (Syarah Riyadhus Shalihin, IV/343)
✍️ -- RTQ Imam Adz-Dzahabi @ Balikpapan
-- Hari Ahadi, (13:36) 09 Jumadil Awal 1441 / 05 Januari 2020
https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
ADA APA DENGAN TIDUR TENGKURAP?
Asy Syaikh al-Allamah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan :
💬 Ada yang pernah bertanya kepadaku bahwa tidur tengkurap diharamkan, apakah ini benar❓
💭 Jika benar lantas apa yang harus saya lakukan karena saya tidak merasa nyaman kecuali bila saya tidur tengkurap. Tidur dengan cara seperti itu sangat nyaman bagiku❓
Jawaban :
☝🏼👉🏻 Sungguh telah datang sebuah riwayat dari Nabi 'alaihissholatu wassalam bahwa beliau melihat seorang sahabatnya tidur dengan posisi tengkurap, maka beliau pun menggerakkan kaki sahabat tersebut seraya mengatakan kepadanya,
"Ini adalah cara tidur yang dimurkai Allah."
📜 Dan dalam suatu riwayat beliau bersabda,
"Ini adalah posisi tidurnya ahli neraka."❗️
❎🛏 Dengan demikian ini merupakan cara tidur yang MAKRUH dan sudah semestinya ditinggalkan kecuali dalam kondisi darurat seperti sakit yang butuh untuk tidur dengan cara seperti ini.
✅ Namun jika tidak ada kebutuhan mendesak, maka semestinya ditinggalkan karena minimalnya makruh berdasarkan sabda beliau,
"Sesungguhnya itu adalah cara tidur yang dimurkai Allah."
🏍💨 Sudah sepantasnya ditinggalkan karena minimalnya makruh meskipun secara dhohir hadis ini menunjukkan hukumnya adalah HARAM.
☑️ Oleh karena itu hendaknya seorang mukmin baik laki-laki maupun perempuan menjauhi posisi tidur seperti ini kecuali dalam keadaan darurat yang tidak bisa dihindari.
🖥 Sumber : www.bin baz. org
https://bit.ly/KajianIslamTemanggung
HUKUM TIDUR TENGKURAP
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah
عَنِ ابْنِ طِخْفَةَ الْغِفَارِىِّ عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ مَرَّ بِىَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا مُضْطَجِعٌ عَلَى بَطْنِى فَرَكَضَنِى بِرِجْلِهِ وَقَالَ « يَا جُنَيْدِبُ إِنَّمَا هَذِهِ ضِجْعَةُ أَهْلِ النَّارِ ».
Dari Ibnu Tikhfah Al Ghifari, dari Abu Dzarr, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, “Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.” (HR. Ibnu Majah no. 3724. Dan dinyatakan shahih oleh al Albani)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Tidak pantas seseorang tidur tengkurap lebih-lebih lagi dilakukan di tempat yang terbuka. Karena jika orang banyak melihat tidur semacam itu, mereka tidak suka. Namun jika seseorang dalam keadaan sakit perut, dengan tidur seperti itu membuat teredam sakitnya, maka seperti itu tidaklah mengapa karena dilakukan dalam keadaan butuh.
Dan dalam hadits ini ada dalil bolehnya seseorang menggerak-gerakkan kakinya karena Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melakukan hal itu padahal Beliau manusia yang paling tawadhu, sehingga hal ini tidak terhitung sebagai kesombongan. Kecuali dalam hati seseorang ada suatu kesombongan, maka ini lain perkaranya, namun sekedar mengerak-gerakkan kakimu tidak teranggap hal ini sebagai kesombongan, hanya saja semestinya dia memperhatikan kondisi. Jika Anda khawatir bahwa seseorang yang Anda gerak-gerakkan dengan kakimu melihatnya sebagai bentuk penghinaan dan merendahkannya, maka jangan lakukan karena suatu yang boleh ketika mengakibatkan bahaya baginya maka sesungguhnya hal itu terlarang
(Syarh Riyadhus Sholihin, 4: 343)
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=123486
https://telegram.me/ukhwh
هذا الحديث دليل على أنه لا ينبغي للإنسان أن ينام على بطنه لاسيما في الأماكن التي يغشاها الناس لأن الناس إذا رأوه على هذا الحال فهي رؤية مكروهة لكن إذا كان في الإنسان وجع في بطنه وأراد أن ينام على هذه الكيفية لأنه أريح له فإن هذا لا بأس به لأن هذه حاجة وفي هذا دليل على جواز ركض الإنسان بالرجل يعني نخسه برجله لأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم فعل ذلك وهو أشد الناس تواضعا ولا يعد هذا من الكبر اللهم إلا أن يكون في قلب الإنسان شيء من كبر فهذا شيء آخر لكن مجرد أن تركض الرجل برجلك لا يعتبر هذا كبرا إلا أنه ينبغي مراعاة الأحوال إذا كنت تخشى أن الرجل الذي تركضه برجلك يرى أنك مستهين به وأنك محتقر له فلا تفعل لأن الشيء المباح إذا ترتب عليه محظور فإنه يمنع
BOLEHKAH TIDUR TENGKURAP?
Pertanyaan,
Bismilah. Afwan ustadz izin bertanya, apa hukum tidur dalam posisi tengkurap?
Jawaban,
al-Ustadz Abu Fudhail 'Abdurrahman bin Umar hafizhahullah,
Di antara lafaz hadisnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi,
عن محمد بن عمرو، قال: حدثنا أبو سلمة، عن أبي هريرة،
عن أبي هريرة، قال: رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا مضطجعا على بطنه فقال: إن هذه ضجعة لا يحبها الله.
Dari Muhammad bin Amr dia berkata, mengabarkan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seseorang yang tidur tengkurap, lalu beliau bersabda,
'Ini merupakan tidur yang tidak dicintai oleh Allah.'" (At -Tirmidzi, no. 2.768).
Al-Imam al-Bukhari rahimahullah berkata,
محمد بن عمرو: عن أبي سلمة، عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم.
ولا يصح.
"Hadis (tentang tidur tengkurap) Muhammad bin Amr dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak shahih." (at-Tārīkh al-Kabīr, 4/366).
Dan masih ada beberapa riwayat lagi yang tidak lepas dari kritikan dari sisi sanadnya. Oleh karena hadisnya tidak shahih, maka boleh melakukannya terlebih jika diperlukan namun, semestinya setiap muslim mencontoh tidur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا أتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وضُوءَكَ لِلصَّلاةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ علَى شِقِّكَ الأيْمَنِ
"Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka wudulah seperti wudu salat kemudian berbaringlah ke sebelah kanan." (al-Bukhari, no. 6.311).
Wallahua'lam
📃 Sumber: Majmu'ah al-Fudhail
✉️ Publikasi: https://t.me/TJMajmuahFudhail
KOMENTAR