Bagaimana rasanya jika ada orang lain yang bicara negatif tentang diri kita? Mungkin batin akan berkata: Dasar, beraninya di belakang. ...
Bagaimana rasanya jika ada orang lain yang bicara negatif tentang diri kita?
Mungkin batin akan berkata: Dasar, beraninya di belakang. Pengecut!
Lisan pun kadang tak kuasa meluapkan kejengkelan.
Ghibah pun di balas ghibah.
Pembaca yang budiman, apakah harus seperti itu?
Mari kita tengok contohan teladan salafush shalih dalam hal ini.
Adalah Ali, putra dari Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Di dalam kitab Shifatush Shafwah karya Ibnul Jauzi, beliau menuturkan:
Sufyan berkata, "Suatu ketika datang seorang lelaki kepada Ali bin Hasan.
Dia mengadukan seseorang kepadanya: "Sesungguhnya si Fulan telah membicarakan dan mencelamu."
Maka Ali ibn Hasan pergi menemui orang tersebut bersama kami.
Kami menyangka beliau akan membela diri.
Ketika Ali ibn Hasan bertemu dengan orang yang mencelanya, dia berkata, "Wahai Fulan jika apa yang kau katakan tentang diriku itu benar, maka semoga Allah mengampuniku.
Tapi jika apa yang kau katakan tentang diriku itu tidak benar, maka semoga Allah mengampunimu."
-selesai-
Pembaca yang dirahmati Allah, apakah kita mampu untuk berbuat demikian?
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita agar mampu mengamalkannya.
Amin.
(Kisah Ali ibn Hasan dinukil dari Shifatush Shafwah-Ibnul Jauzi, jilid 1, hal. 354, cet. Darul Hadits 2000.)
Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com
KOMENTAR