Sesungguhnya kami tidak mau memakan sembelihan seorang Syi’ah Rafidhah, karena kami menganggap mereka telah murtad (kafir)”
Buletin Islam Al Ilmu Edisi No: 25/VI/IX/1432
Serupa tapi tak sama. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan agama Islam dan agama Syi’ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Namun jika ditelusuri -terutama dari sisi akidah- perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga, tidak mungkin disatukan. Agama Syi’ah (Rafidhah) sejak awal kemunculannya hingga hari ini, selalu membuat resah umat Islam. Bagaimana tidak? Pencetus pertamanya adalah Abdullah bin Saba’ Al Himyari, seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan. Di awal kemunculannya, ia tampakkan sikap ekstrim dalam memuliakan sahabat Ali bin Abi Thalib, dengan suatu slogan bahwa beliau lah yang berhak menjadi imam (khalifah) dan beliau adalah seorang yang terjaga dari segala dosa (ma’shum). (Lihat Al Kamil Fit Tarikh karya Ibnul Atsir 3/154, Al Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir 7/176, dan Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4/435).
Dalam perjalanannya, agama Syi’ah merobohkan tonggak-tonggak agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Betapa tidak?! Al Qur’anul Karim, kitab suci umat Islam divonis tidak asli dan telah terjadi perubahan/penyimpangan. Para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamdituding sebagai pelacur. Sedangkan para shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia divonis murtad (keluar dari Islam) kecuali beberapa orang saja dari mereka. Wallahul Musta’an. Al Imam Abu Zur’ah Ar Razi rahimahullah berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq (musuh Islam yang berkedok keislaman, pen.). Demikian itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi kita adalah benar dan Al Qur’an adalah benar. Sesungguhnya yang menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah kepada umat adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para sahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka (Syi’ah Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Lihat Al Kifayah karya Al Khathib Al Baghdadi, hlm. 49).
Untuk lebih mudahnya, berikut ini kami sajikan beberapa perbedaan antara agama Islam dengan Syi’ah.
A. Agama Islam
1. Pembawa Agama Islam adalah Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Rukun Islam menurut agama Islam; Dua Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Haji.[HR Muslim no. 16 dari Ibnu ‘Umar]
3. Rukun Iman menurut agama Islam ada 6, yaitu; Iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada para rasul Allah, iman kepada hari kiamat, iman kepada qadha dan qadar.
4. Kitab suci umat Islam adalah Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).
5. Islam meyakini bahwa shalat diwajibkan pada 5 waktu.
6. Islam meyakini bahwa shalat Jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu’ah:9]
7. Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari g oleh Allah. (At Taubah:100)
8. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Umar bin Al Khaththab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib
9. Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
10. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
11. Islam meyakini bahwa para istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wanita terbaik umat ini.
12. Islam meyakini bahwa ‘Aisyah termasuk istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling dicintai beliau,
13. Islam menggelari istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Ummul Mukminin (ibunya kaum mukminin).
14. Islam meyakini bahwa nikah Mut’ah telah diharamkan hukumnya berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari no. 5119 dari ‘Ali bin Abi Thalib. Dan homoseks adalah perbuatan haram yang menjijikkan.
15. Islam meyakini bahwa meratapi orang yang telah meninggal adalah HARAM.
16. Al Qur’an milik kaum Muslimin:
1. Dalam Surat Al Baqarah: 257
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ …
“Dan orang-orang kafir itu, pelindung-pelindung mereka adalah Syaitan…”
2. Dalam surat Al Lail: 12-13
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى(12) وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالأُولَى(13)
“Sesungguhnya kewajiban Kami-lah yang memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kami-lah akhirat dan dunia”.
3. Dalam Surat Al Insyirah: 7
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
“Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lainnya”.
17. Islam mengharamkan perbuatan taqiyyah, yaitu berkata atau berbuat sesuatu yang berbeda dengan keyakinan, dalam rangka nifaq, dusta, dan menipu umat manusia. (Lihat Firaq Mu’ashirah, 1/195).
B. Agama Syi’ah
1. Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Lihat Majmu’ Fatawa, 4/435].
2. Rukun Islam ala Agama Syi’ah; Shalat, Puasa, Zakat,Haji, Wilayah/Kekuasaan.[Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18].
3. Rukun Iman ala Agama Syi’ah ada 5 perkara, yaitu; tauhid, kenabian, imamah, keadilan, kiamat.
4. Kitab suci kaum Syi’ah ialah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak, tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin). [Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini 2/634].
5. Agama Syi’ah meyakini bahwa shalat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.
6. Agama Syi’ah meyakini bahwa shalat jum’at hukumnya tidak wajib.
7. Agama Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), Salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi karya Al Kulaini 8/245, 296].
8. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khaththab adalah dua berhala Quraisy yang terlaknat. [Lihat Ajma’ul Fadha’ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].
9. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ali bin Abi Thalib.
10. Agama Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib. [Lihat Al Amaali karya Al Qummi hal. 586].
11. Agama Syi’ah menuduh bahwa para istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para pelacur sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [Lihat Ikhtiyar Ma’rifatur Rijal karya At Thusi hal. 57-60].
12. Syi’ah meyakini bahwa Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah setan, telah murtad dan menjadi penghuni Jahannam. [Lihat kitab Tafsirul Iyasi 2/2433 dan 269]
13. Agama Syi’ah menggelari istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Ummusy Syurur (ibunya kejelekan), dan Ummusy Syaithan (ibunya Setan). [Lihat kitab Ash Shirathal Mustaqim 3/135 dan 161]
14. Agama Syi’ah menghalalkan kawin kontrak (Mut’ah), bahkan perbuatan tersebut boleh dilakukan sesama pria (homoseks). [Lihat kitab Lillahi…Tsumma Lit Tarikh karya As Sayyid Husain Al Musawi hal 54].
15. Agama Syi’ah meyakini bahwa meratapi kematian Al Husain pada tanggal 10 Muharram dapat menghapus dosa. [Lihat kitab Jala`ul ‘Uyun karya Al Majlisi Al Farisi, 2/464 dan 468].
16. Al Qur’an palsu versi Agama Syi’ah:
1. Surat Al Baqarah palsu milik mereka:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوا بِوِلاَيَةِ عَلِيِ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ أَوْلِياؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ …
“Dan orang-orang yang kafir terhadap kepemimpinan Ali bin Abi Thalib itu, pelindung-pelindung mereka adalah Syaitan …”
2. Surat Al Lail palsu milik mereka:
إِنَّ عَلِيًا لَلْهُدَى (12) وَإِنَّ لَهُ لَلْآخِرَةَ وَالأُولَى(13)
“Sesungguhnya Ali benar-benar sebuah petunjuk dan kepunyaan dia-lah akhirat dan dunia.”
3. Surat Al Insyirah palsu milik mereka:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصِبْ عَلِيًّا لِلْوِلاَيَةِ
“Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dari suatu urusan, maka berilah Ali kepemimpinan”
17. Dalam agama Syi’ah, taqiyyah adalah bagian dari agama. Bahkan sembilan per sepuluh dari agama mereka adalah taqiyyah. Tidak ada agama bagi siapa saja yang tidak ber-taqiyyah. (Lihat Firaq Mu’ashirah, 1/196).
Para pembaca yang semoga dirahmati Allah, bila mencermati berbagai perbedaan antara agama Islam dan agama Syi’ah di atas, maka seorang yang berakal sehat dan berjiwa bersih akan dapat menyimpulkan bahwa agama Syi’ah itu telah menyimpang dari agama Islam yang diwariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Padahal Allah berfirman: “Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin (para shahabat, pen.), Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An Nisa’: 115).
Lebih dari itu, apakah imam yang empat; Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i, dan Ahmad bersama mereka? Jawabnya adalah tidak. Mereka semua justru sangat antipati terhadap agama Syi’ah. Cukuplah penilaian dua imam besar berikut ini sebagai landasan kita dalam bersikap: – Al Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Syi’ah Rafidhah dalam hal persaksian palsu.” (Lihat Mizanul I’tidal, 2/27-28).-
Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: “Menurutku orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah, bukanlah orang Islam.” (Lihat As-Sunnah, karya Al-Khallal 1/493). Oleh karena itu kita harus waspada terhadap agama Syi’ah. Menjauhkan diri dan keluarga dari orang-orang Syi’ah dan buku-buku mereka. Wallahu a’lam bish shawab…
Al Imam Ahmad bin Yunus tberkata :“Sesungguhnya kami tidak mau memakan sembelihan seorang Syi’ah Rafidhah, karena kami menganggap mereka telah murtad (kafir)” [Lihat As Sunnah karya Al Khallal, 1/499].
Serupa tapi tak sama. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan agama Islam dan agama Syi’ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Namun jika ditelusuri -terutama dari sisi akidah- perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga, tidak mungkin disatukan. Agama Syi’ah (Rafidhah) sejak awal kemunculannya hingga hari ini, selalu membuat resah umat Islam. Bagaimana tidak? Pencetus pertamanya adalah Abdullah bin Saba’ Al Himyari, seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan. Di awal kemunculannya, ia tampakkan sikap ekstrim dalam memuliakan sahabat Ali bin Abi Thalib, dengan suatu slogan bahwa beliau lah yang berhak menjadi imam (khalifah) dan beliau adalah seorang yang terjaga dari segala dosa (ma’shum). (Lihat Al Kamil Fit Tarikh karya Ibnul Atsir 3/154, Al Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir 7/176, dan Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4/435).
Dalam perjalanannya, agama Syi’ah merobohkan tonggak-tonggak agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Betapa tidak?! Al Qur’anul Karim, kitab suci umat Islam divonis tidak asli dan telah terjadi perubahan/penyimpangan. Para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamdituding sebagai pelacur. Sedangkan para shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia divonis murtad (keluar dari Islam) kecuali beberapa orang saja dari mereka. Wallahul Musta’an. Al Imam Abu Zur’ah Ar Razi rahimahullah berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq (musuh Islam yang berkedok keislaman, pen.). Demikian itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi kita adalah benar dan Al Qur’an adalah benar. Sesungguhnya yang menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah kepada umat adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para sahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka (Syi’ah Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Lihat Al Kifayah karya Al Khathib Al Baghdadi, hlm. 49).
Untuk lebih mudahnya, berikut ini kami sajikan beberapa perbedaan antara agama Islam dengan Syi’ah.
A. Agama Islam
1. Pembawa Agama Islam adalah Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Rukun Islam menurut agama Islam; Dua Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Haji.[HR Muslim no. 16 dari Ibnu ‘Umar]
3. Rukun Iman menurut agama Islam ada 6, yaitu; Iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada para rasul Allah, iman kepada hari kiamat, iman kepada qadha dan qadar.
4. Kitab suci umat Islam adalah Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).
5. Islam meyakini bahwa shalat diwajibkan pada 5 waktu.
6. Islam meyakini bahwa shalat Jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu’ah:9]
7. Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari g oleh Allah. (At Taubah:100)
8. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Umar bin Al Khaththab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib
9. Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
10. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
11. Islam meyakini bahwa para istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wanita terbaik umat ini.
12. Islam meyakini bahwa ‘Aisyah termasuk istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling dicintai beliau,
13. Islam menggelari istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Ummul Mukminin (ibunya kaum mukminin).
14. Islam meyakini bahwa nikah Mut’ah telah diharamkan hukumnya berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari no. 5119 dari ‘Ali bin Abi Thalib. Dan homoseks adalah perbuatan haram yang menjijikkan.
15. Islam meyakini bahwa meratapi orang yang telah meninggal adalah HARAM.
16. Al Qur’an milik kaum Muslimin:
1. Dalam Surat Al Baqarah: 257
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ …
“Dan orang-orang kafir itu, pelindung-pelindung mereka adalah Syaitan…”
2. Dalam surat Al Lail: 12-13
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى(12) وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالأُولَى(13)
“Sesungguhnya kewajiban Kami-lah yang memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kami-lah akhirat dan dunia”.
3. Dalam Surat Al Insyirah: 7
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
“Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lainnya”.
17. Islam mengharamkan perbuatan taqiyyah, yaitu berkata atau berbuat sesuatu yang berbeda dengan keyakinan, dalam rangka nifaq, dusta, dan menipu umat manusia. (Lihat Firaq Mu’ashirah, 1/195).
B. Agama Syi’ah
1. Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Lihat Majmu’ Fatawa, 4/435].
2. Rukun Islam ala Agama Syi’ah; Shalat, Puasa, Zakat,Haji, Wilayah/Kekuasaan.[Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18].
3. Rukun Iman ala Agama Syi’ah ada 5 perkara, yaitu; tauhid, kenabian, imamah, keadilan, kiamat.
4. Kitab suci kaum Syi’ah ialah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak, tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin). [Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini 2/634].
5. Agama Syi’ah meyakini bahwa shalat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.
6. Agama Syi’ah meyakini bahwa shalat jum’at hukumnya tidak wajib.
7. Agama Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), Salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi karya Al Kulaini 8/245, 296].
8. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khaththab adalah dua berhala Quraisy yang terlaknat. [Lihat Ajma’ul Fadha’ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].
9. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ali bin Abi Thalib.
10. Agama Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib. [Lihat Al Amaali karya Al Qummi hal. 586].
11. Agama Syi’ah menuduh bahwa para istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para pelacur sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [Lihat Ikhtiyar Ma’rifatur Rijal karya At Thusi hal. 57-60].
12. Syi’ah meyakini bahwa Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah setan, telah murtad dan menjadi penghuni Jahannam. [Lihat kitab Tafsirul Iyasi 2/2433 dan 269]
13. Agama Syi’ah menggelari istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Ummusy Syurur (ibunya kejelekan), dan Ummusy Syaithan (ibunya Setan). [Lihat kitab Ash Shirathal Mustaqim 3/135 dan 161]
14. Agama Syi’ah menghalalkan kawin kontrak (Mut’ah), bahkan perbuatan tersebut boleh dilakukan sesama pria (homoseks). [Lihat kitab Lillahi…Tsumma Lit Tarikh karya As Sayyid Husain Al Musawi hal 54].
15. Agama Syi’ah meyakini bahwa meratapi kematian Al Husain pada tanggal 10 Muharram dapat menghapus dosa. [Lihat kitab Jala`ul ‘Uyun karya Al Majlisi Al Farisi, 2/464 dan 468].
16. Al Qur’an palsu versi Agama Syi’ah:
1. Surat Al Baqarah palsu milik mereka:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوا بِوِلاَيَةِ عَلِيِ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ أَوْلِياؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ …
“Dan orang-orang yang kafir terhadap kepemimpinan Ali bin Abi Thalib itu, pelindung-pelindung mereka adalah Syaitan …”
2. Surat Al Lail palsu milik mereka:
إِنَّ عَلِيًا لَلْهُدَى (12) وَإِنَّ لَهُ لَلْآخِرَةَ وَالأُولَى(13)
“Sesungguhnya Ali benar-benar sebuah petunjuk dan kepunyaan dia-lah akhirat dan dunia.”
3. Surat Al Insyirah palsu milik mereka:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصِبْ عَلِيًّا لِلْوِلاَيَةِ
“Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dari suatu urusan, maka berilah Ali kepemimpinan”
17. Dalam agama Syi’ah, taqiyyah adalah bagian dari agama. Bahkan sembilan per sepuluh dari agama mereka adalah taqiyyah. Tidak ada agama bagi siapa saja yang tidak ber-taqiyyah. (Lihat Firaq Mu’ashirah, 1/196).
Para pembaca yang semoga dirahmati Allah, bila mencermati berbagai perbedaan antara agama Islam dan agama Syi’ah di atas, maka seorang yang berakal sehat dan berjiwa bersih akan dapat menyimpulkan bahwa agama Syi’ah itu telah menyimpang dari agama Islam yang diwariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Padahal Allah berfirman: “Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin (para shahabat, pen.), Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An Nisa’: 115).
Lebih dari itu, apakah imam yang empat; Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i, dan Ahmad bersama mereka? Jawabnya adalah tidak. Mereka semua justru sangat antipati terhadap agama Syi’ah. Cukuplah penilaian dua imam besar berikut ini sebagai landasan kita dalam bersikap: – Al Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Syi’ah Rafidhah dalam hal persaksian palsu.” (Lihat Mizanul I’tidal, 2/27-28).-
Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: “Menurutku orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah, bukanlah orang Islam.” (Lihat As-Sunnah, karya Al-Khallal 1/493). Oleh karena itu kita harus waspada terhadap agama Syi’ah. Menjauhkan diri dan keluarga dari orang-orang Syi’ah dan buku-buku mereka. Wallahu a’lam bish shawab…
Syi'ah rofidhoh itu tidak bertauhid
BalasHapus