"Istighfar kita butuh dengan istighfar." Yakni barang siapa yang beristighfar (meminta ampun kepada Allah), namun ia tidak meninggalkan kemaksiatan, maka istighfar orang tersebut merupakan dosa, yang butuh kepada istighfar berikutnya.
MUHASABAH..!!
APAKAH SUDAH BENAR ISTIGHFAR KITA❓
Berkata asy Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan hafidzahullah:"Dan adapun orang yang mengatakan: 'Astaghfirullah' (aku meminta ampun kepada Allah), namun hanya dengan lisannya.
Sementara ia masih terus bergelimang dalam kemaksiatan dengan perbuatannya, maka sungguh ia berdusta, tidak bermanfaat sedikitpun istighfar baginya.
Berkata al Fudhail bin Iyyadh rahimahullah:
"Istighfar dengan tanpa meninggalkan (kemaksiatan), adalah taubatnya para pendusta."
Berkata yang lainnya:
"Istighfar kita butuh dengan istighfar."
Yakni barang siapa yang beristighfar (meminta ampun kepada Allah), namun ia tidak meninggalkan kemaksiatan, maka istighfar orang tersebut merupakan dosa, yang butuh kepada istighfar berikutnya.
Maka lihatlah hakikat istighfar kita...
Agar supaya kita bukan termasuk para pendusta, yang ia beristighfar dengan lisan-lisan mereka. Namun mereka masih senantiasa bergelimang dalam kemaksiatan."
al Khuthabul al Minbariyyah fil Munasabat al Ashriyyah (1/226)
Forum Salafy Purbalingga
KOMENTAR