pintu riya yang tersembunyi
من دَقائق أبوابﹺ الرّيَاءﹺ 2;
&127796; الرّياءُ الخفيُّ &127796;
قال الحافظ ابن رجب الحنبلي رحمه الله :
وهاهنا نُكتة دقيقة :
وهي أنّ الإنسان قد يَذُمُّ نفسَهُ بين الناس ٬ يُريد بذلك أن يُرىَ الناسَ أنه متواضعٌ عندَ نفسهﹺ ٬ فيَرْتفعُ بذلك عندَهم ٬ ويَمْدَحُونه به ٬ وهذا من دقائق أبواب الرياء ٬ وقد نبَّه عليه السلف الصالح .
قال مُطرف بنُ عبدالله بن الشخير :
كفی بالنفس إطراءً أن تذمَّها علی الملأ ٬ كأنك تريدُ بذمّها زينَتَهَا ٬ وذلك عندَ الله سَفَهٌ .
Riya' Yang Tersembunyi
Berkata al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hambali -semoga Allah merahmatinya-
"Disini ada poin permasalahan yang halus yaitu:
Bahwa seseorang, terkadang dia mencela dirinya di hadapan manusia, yang dengannya dia menginginkan untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa dia adalah orang yang tawadhu' merendahkan dirinya.
Yang dengan sebab itu akan terangkat kedudukannya di hadapan manusia, sehingga mereka memuji-mujinya. Dan ini termasuk dari jenis-jenis riya' yang halus, dan para as-Salaf ash-Shalih telah memperingatkan tentang hal ini.
Berkata Mutharrif bin Abdillah asy-Syikhkhir: "Cukuplah bagi seseorang dianggap kerendahan, ketika engkau mencela dirimu di hadapan khalayak, seakan-akan engkau menginginkan dengan celaanmu untuk menghias-hiasi dirimu. Dan perbuatan ini adalah tindakan bodoh di sisi Allah".
Sumber:
Dzammul Maali wal Jaah, hal. 34-35
Majmu' Rasa-il Ibnu Rajab 1/88
ذمُّ المال والجاه (صـ34-35)
مجموع رسائله (88/1)
Alih Bahasa;
Ust. Abul Jauzaa' Sofwan حفظه الله
www.salafybpp.com | TIS
&127796; الرّياءُ الخفيُّ &127796;
قال الحافظ ابن رجب الحنبلي رحمه الله :
وهاهنا نُكتة دقيقة :
وهي أنّ الإنسان قد يَذُمُّ نفسَهُ بين الناس ٬ يُريد بذلك أن يُرىَ الناسَ أنه متواضعٌ عندَ نفسهﹺ ٬ فيَرْتفعُ بذلك عندَهم ٬ ويَمْدَحُونه به ٬ وهذا من دقائق أبواب الرياء ٬ وقد نبَّه عليه السلف الصالح .
قال مُطرف بنُ عبدالله بن الشخير :
كفی بالنفس إطراءً أن تذمَّها علی الملأ ٬ كأنك تريدُ بذمّها زينَتَهَا ٬ وذلك عندَ الله سَفَهٌ .
DI ANTARA PINTU-PINTU RIYA' YANG TERSEMBUNYI
Riya' Yang Tersembunyi
Berkata al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hambali -semoga Allah merahmatinya-
"Disini ada poin permasalahan yang halus yaitu:
Bahwa seseorang, terkadang dia mencela dirinya di hadapan manusia, yang dengannya dia menginginkan untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa dia adalah orang yang tawadhu' merendahkan dirinya.
Yang dengan sebab itu akan terangkat kedudukannya di hadapan manusia, sehingga mereka memuji-mujinya. Dan ini termasuk dari jenis-jenis riya' yang halus, dan para as-Salaf ash-Shalih telah memperingatkan tentang hal ini.
Berkata Mutharrif bin Abdillah asy-Syikhkhir: "Cukuplah bagi seseorang dianggap kerendahan, ketika engkau mencela dirimu di hadapan khalayak, seakan-akan engkau menginginkan dengan celaanmu untuk menghias-hiasi dirimu. Dan perbuatan ini adalah tindakan bodoh di sisi Allah".
Sumber:
Dzammul Maali wal Jaah, hal. 34-35
Majmu' Rasa-il Ibnu Rajab 1/88
ذمُّ المال والجاه (صـ34-35)
مجموع رسائله (88/1)
Alih Bahasa;
Ust. Abul Jauzaa' Sofwan حفظه الله
www.salafybpp.com | TIS
KOMENTAR