Ujub adalah seseorang memandang dirinya lebih baik dan lebih afdhal dari orang lain.
Ditulis oleh: Al Ustadz Idral Harits Hafizhahullah
Bismillah.
Segala sesuatu tentu ada kekurangan dan cacatnya. Cacat ilmu adalah lupa dan cacat akal adalah ujub. Ujub adalah salah satu unsur perusak yg harus dihilangkan dari diri kita.
Dalam hadits ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
Ujub (bangga diri) artinya ialah perhatian seseorang kepada dirinya dengan pandangan yang sempurna, tetapi lupa kepada nikmat Allah, karena meremehkan orang lain adalah kibr yang tercela. Demikian dinukil ibnu hajar dari Al qurthubi.
Adapula yang berpendapat bahwa ujub ialah bersandarnya seseorang kepada kekuatannya dan lupa kepada Allah Ta’ala.
Hakim berkata, ”Ujub seseorang terhadap dirinya ialah dia mengira pada dirinya ada sesuatu yang sebetulnya tidak ada, bersamaan dengan lemahnya kekuatan yang ada padanya dan menampakkan kegembiraan dan sikap meremehkan orang lain.
Termasuk ujub ialah kamu melihat ada keutamaan pada dirimu di atas orang lain marah kepada mereka,tetapi tidak memarahi diri sendiri.
Ringkasnya, ujub ialah seseorang memandang dirinya lebih baik dan lebih afdhal dari orang lain. Memandang hebat amalan yang dikerjakan termasuk ujub.
Orang yang menyimpannya akan memiliki sifat sebagai orang yang tertipu, tinggi hati, angkuh dan sombong (kibr). Hati seorang mukmin itu menahan diri dari sifat ini.
Bahkan, Allah menegaskan inti keselamatan di akhrat adalah yg datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.
Kata Abu Darda’: Ada tiga tanda kebodohan, yaitu ujub, banyak bicara dalam hal-hal yang tidak berguna dan melarang dari sesuatu, tetapi dia justru mengerjakannya.
Ujub itu menghancurkan kebaikan.
Ujub itu tanda kelemahan akal pemiliknya.
Tidaklah kamu lihat orang yang ujub itu melainkan ambisi terhadap kekuasaan (kepemimpinan).
Orang yang ujub tidak akan menerima taklim dari orang yang mengajarinya.Tidak mau menerima nasehat, karena tidak menganggapnya bermutu.
Kemudian, Obat penyakit ujub ini yang berikutnya ialah menyadari kebesaran dan karunia Allah, bahwa semua yang diperoleh murni nikmat dari Allah Ta’ala. Menumbuhkan iman kepada takdir, bahwa apa yang di kehendaki Allah pasti terjadi,dan semua yang tidak dikehendakiNya tidak mungkin terjadi.
Menyadari banyaknya kekurangan dan aib diri sendiri, serta kesalahan yang telah dilakukan.
Menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang tidak lepas dari lupa dan salah.
Senantiasa meminta pertolongan dan taufik kepada Allah agar dibersihkan dan dijauhkan dari penyakit ini.
Wallahul Muwaffiq.
Sumber : ForumSalafy.Net
ﻳَﻈْﻬَﺮُ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺠَﺎﻭِﺯَ ﺍﻟْﺒِﺤَﺎﺭَ، ﻭَﺣَﺘَّﻰ تُخَاﺽَ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﻞِ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﺃَﻗْﻮَﺍﻡٌ ﻳَﻘْﺮَأُوﻥَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺮَأُو ﻗَﺎﻟُﻮﺍ: ﻗَﺪْ ﻗَﺮَﺃْﻧَﺎ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ، ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﻗْﺮَﺃُ ﻣِﻨَّﺎ؟ ﻣَﻦْ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻣِﻨَّﺎ؟
"Agama ini akan meraih kemenangan hingga menyeberangi lautan dan sampai lautan itu diselami dengan kuda di jalan Allah, kemudian akan datang beberapa kaum yang suka membaca al-Qur'an, lalu ketika mereka telah membacanya maka mereka mengatakan, "Kami telah membaca al-Qur'an, maka siapakah yang lebih hebat bacaannya dibandingkan dengan kami, siapakah yang lebih berilmu dibandingkan dengan kami?"
Lalu beliau menoleh ke arah para shahabatnya kemudian bersabda:
ﻫَﻞْ ﺗَﺮَﻭْﻥَ ﻓِﻲ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮٍ؟
"Apakah kalian menilai ada sedikit saja kebaikan pada orang-orang itu?"
Para shahabat menjawab, "Tidak."
Maka beliau bersabda:
ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ، ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻷﻣَّﺔِ، ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢْ ﻭَﻗُﻮﺩُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ.
"Mereka itu berasal dari kalian, mereka itu berasal dari umat ini, dan mereka itu adalah bahan bakar neraka."
Silsilah ash-Shahihah, no. 3230
Sumber || http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=159379
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
Bismillah.
Segala sesuatu tentu ada kekurangan dan cacatnya. Cacat ilmu adalah lupa dan cacat akal adalah ujub. Ujub adalah salah satu unsur perusak yg harus dihilangkan dari diri kita.
Dalam hadits ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
المهلكات ثلاث: إعجاب ادمرء بنفسه، و شح مطاع و هوى متبع.
Yang menghancurkan itu ada tiga, yaitu bangga seseorang terhadap dirinya, kikir yang ditaati dan hawa nafsu yang diikuti. (Dihasankan oleh Al Albani)
Ujub (bangga diri) artinya ialah perhatian seseorang kepada dirinya dengan pandangan yang sempurna, tetapi lupa kepada nikmat Allah, karena meremehkan orang lain adalah kibr yang tercela. Demikian dinukil ibnu hajar dari Al qurthubi.
Adapula yang berpendapat bahwa ujub ialah bersandarnya seseorang kepada kekuatannya dan lupa kepada Allah Ta’ala.
Hakim berkata, ”Ujub seseorang terhadap dirinya ialah dia mengira pada dirinya ada sesuatu yang sebetulnya tidak ada, bersamaan dengan lemahnya kekuatan yang ada padanya dan menampakkan kegembiraan dan sikap meremehkan orang lain.
Termasuk ujub ialah kamu melihat ada keutamaan pada dirimu di atas orang lain marah kepada mereka,tetapi tidak memarahi diri sendiri.
Kata Mutharrif, ”Aku betul-betul bermalam dalam keadaan tidur lelap lalu menyesal di pagi harinya, lebih aku sukai dari pada bermalam dalam keadaan shalat/ibadah, tetapi pagi harinya aku merasa bangga (sudah beramal).Di antara tampilan ujub ini ialah kamu tidak mau mendengarkan orang lain, tidak memperhatikan mereka dan tidak menghormati mereka. Kamu meremehkan orang yang menurutmu lebih rendah dari dirimu.
Ringkasnya, ujub ialah seseorang memandang dirinya lebih baik dan lebih afdhal dari orang lain. Memandang hebat amalan yang dikerjakan termasuk ujub.
Orang yang menyimpannya akan memiliki sifat sebagai orang yang tertipu, tinggi hati, angkuh dan sombong (kibr). Hati seorang mukmin itu menahan diri dari sifat ini.
Bahaya Ujub
Ujub adalah salah satu maksiat batin. Padahal,maksiat batin adalah penyakit paling berbahaya dan sulit di obati kecuali jika dirahmati Allah. Hal itu karena hati adalah hakikat manusia. Kalau dia rusak, rusaklah seluruh tubuh pemiliknya, kalau dia baik,baik pula seluruh tubuh pemiliknya, sebagaimana dalam hadits Nu’man bin Basyir.Bahkan, Allah menegaskan inti keselamatan di akhrat adalah yg datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.
Kata Abu Darda’: Ada tiga tanda kebodohan, yaitu ujub, banyak bicara dalam hal-hal yang tidak berguna dan melarang dari sesuatu, tetapi dia justru mengerjakannya.
Ujub itu menghancurkan kebaikan.
Ujub itu tanda kelemahan akal pemiliknya.
Tidaklah kamu lihat orang yang ujub itu melainkan ambisi terhadap kekuasaan (kepemimpinan).
Orang yang ujub tidak akan menerima taklim dari orang yang mengajarinya.Tidak mau menerima nasehat, karena tidak menganggapnya bermutu.
Apa obatnya?
Yang perlu dipahami bahwa ujub itu berawal dari kebodohan murni. Pemiliknya tidak mengerti bahwa semua yang diperolehnya adalah taufik dari Allah Ta’ala. Karena itu hendaknya dia kembali mempeljari ilmu agama yang akan membersihkan hatinya dari semua kotorannya.Kemudian, Obat penyakit ujub ini yang berikutnya ialah menyadari kebesaran dan karunia Allah, bahwa semua yang diperoleh murni nikmat dari Allah Ta’ala. Menumbuhkan iman kepada takdir, bahwa apa yang di kehendaki Allah pasti terjadi,dan semua yang tidak dikehendakiNya tidak mungkin terjadi.
Menyadari banyaknya kekurangan dan aib diri sendiri, serta kesalahan yang telah dilakukan.
Menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang tidak lepas dari lupa dan salah.
Senantiasa meminta pertolongan dan taufik kepada Allah agar dibersihkan dan dijauhkan dari penyakit ini.
Wallahul Muwaffiq.
Sumber : ForumSalafy.Net
BAHAYA UJUB DAN MEMBANGGAKAN AMAL
Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:ﻳَﻈْﻬَﺮُ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺠَﺎﻭِﺯَ ﺍﻟْﺒِﺤَﺎﺭَ، ﻭَﺣَﺘَّﻰ تُخَاﺽَ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﻞِ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﺃَﻗْﻮَﺍﻡٌ ﻳَﻘْﺮَأُوﻥَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺮَأُو ﻗَﺎﻟُﻮﺍ: ﻗَﺪْ ﻗَﺮَﺃْﻧَﺎ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ، ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﻗْﺮَﺃُ ﻣِﻨَّﺎ؟ ﻣَﻦْ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻣِﻨَّﺎ؟
"Agama ini akan meraih kemenangan hingga menyeberangi lautan dan sampai lautan itu diselami dengan kuda di jalan Allah, kemudian akan datang beberapa kaum yang suka membaca al-Qur'an, lalu ketika mereka telah membacanya maka mereka mengatakan, "Kami telah membaca al-Qur'an, maka siapakah yang lebih hebat bacaannya dibandingkan dengan kami, siapakah yang lebih berilmu dibandingkan dengan kami?"
Lalu beliau menoleh ke arah para shahabatnya kemudian bersabda:
ﻫَﻞْ ﺗَﺮَﻭْﻥَ ﻓِﻲ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮٍ؟
"Apakah kalian menilai ada sedikit saja kebaikan pada orang-orang itu?"
Para shahabat menjawab, "Tidak."
Maka beliau bersabda:
ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ، ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻷﻣَّﺔِ، ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢْ ﻭَﻗُﻮﺩُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ.
"Mereka itu berasal dari kalian, mereka itu berasal dari umat ini, dan mereka itu adalah bahan bakar neraka."
Silsilah ash-Shahihah, no. 3230
Sumber || http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=159379
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
KOMENTAR